Wawancara dengan Syaikh Maulana Nazim.
Wawancara menarik dengan Maulana
12 Desember 2010
A’uzubillah himinash shaitan nirrajeem
Bismillah-hir Rahman-nir Raheem
Assalamu’alaikum wrh wbkt
(Maulana diwawancarai oleh sebuah stasiun TV hari ini. Saya telah menghilangkan bagian-bagian yang tidak relevan dari wawancara (seperti ketika beliau ditanya apakah Rasulullah (SAW) akan mengizinkan istrinya untuk mengendarai mobil, jika ia masih ada pada hari ini) dan saya hanya mengambil bagian dari wawancara yang memberikan pelajaran bagi kita semua.)
Pertanyaan: Mengapa dunia ini berada di dalam keadaannya sekarang? Bagaimana caranya untuk mengembalikan kebaikan?
Maulana: Manusia adalah makhluk yang baik, tetapi mereka bersikeras untuk tidakmenjadi yang baik. Hal ini disebabkan oleh karena manusia tidak ingin meninggalkan setan, ia mendukung setan (dengan mematuhinya). Setan tidak menginginkan kebaikan untuk manusia. Semua penderitaan yang menimpa manusia karena setan telah melakukan kecurangan terhadap manusia dengan menggambarkan dusta sebagai kebenaran, dan kebenaran sebagai kepalsuan. Setiap tindakan yang baik ditunjukkan oleh iblis sebagai tindakan jahat dan setiap tindakan jahat diperlihatkan sebagai hal yang baik. Dengan penyebaran yang membingungkan seperti ini, bagaimana manusia akan mencapai perdamaian, ketika batas antara yang baik dan yang jahat tidak jelas dan tidak menentu.
Ini adalah fenomena di seluruh dunia. Oleh karena itu, dengan adanya perselisihan dan kerusuhan dimana-mana, tidak ada perdamaian satu sama lainnya. Pemerintah tidak puas dengan warganya, sementara warga protes terhadap pemerintahan mereka. Partai-partai politik yang saling berseteru satu sama lain. Majikan yang mengeksploitasikan karyawan mereka, sementara para karyawan yang tidak puas dengan majikan mereka. Guru yang menyerang siswanya, dan siswa yang membalas dan tidak menghormati guru mereka. Orang-orang yang saling bersumpah dan mereka tidak lagi memiliki rasa saling menghormati. Pada jaman dahulu, anak-anak belajar tata krama dan melakukan hal yang baik di sekolah, tetapi jaman sekarang tidak lagi seperti itu. Jaman sekarang kita tidak lagi menunjukkan perilaku yang baik dan tidak lagi sopan terhadap orang lain.
Pertanyaan: Mengapa begitu banyak bencana alam di dunia pada saat ini?
Maulana: Ini disebabkan oleh karena Yang telah menciptakan kita tidak senang dengan kita. Mengapa? Manusia tidak lagi mengenal Allah, malahan manusia lebih mengetahui dan mengakui Setan!
Pertanyaan: Bagaimana seharusnya kita merayakan hari Ashura?
Maulana:Membuat hidangan sup yang enak dengan daging dan gandum, dan mengundang orang-orang untuk berbagi denganmu. Masaklah yang banyak dan undanglah orang-orang yang lapar untuk makan! Orang-orang hanya berbagi makanan pada bulan Ramadhan saja, akan tetapi bukankah banyak orang yang kelaparan selain pada bulan Ramadhan? Jadi bagilah makanan Anda, walaupun bukan pada bulan Ramadhan.
Banyak wanita yang telah ditipu dan dipaksa bekerja di tempat yang kotor tersebut. Mereka direkrut dengan alasan palsu dan akhirnya dijual ke dalam perdagangan manusia. Allah akan menyambar orang-orang ini (yang memperdagangkan wanita dan yang memaksa mereka melakukan pelacuran) dengan petir.
Tetapi setan menentang hal ini dengan bengisnya. Dia mengatakan, “Tidak ada tariqat, tidak ada agama, tidak ada Pencipta!” Bagaimana mungkin tidak ada Pencipta, jika yang diciptakan itu ada? Siapa yang menciptakan semua itu? Filsafat setan untuk manusia abad ke-21 adalah sebagai berikut, “Makan, minum dan bergembira, dan jangan khawatir tentang hal lainnya! Tidak ada hal lain lagi dalam hidup ini. Jadilah seperti binatang, mereka juga hidup untuk tujuan yang sama. “Manusia pada abad sekarang, lebih suka hidup seperti binatang daripada hidup seperti malaikat (untuk Manusia adalah kehidupan diantara dua dunia ini).
Pertanyaan: Apakah hidup seperti malaikat?
Maulana: Malaikat tercipta dari cahaya (nur), mereka adalah makhluk surgawi yang diciptakan hanya untuk melayani Allah. Kita diciptakan dari bumi (tanah), oleh karena itu kita berada disini. Allah telah memberi kita pikiran (‘akal)untuk berpikir, merenung, merefleksikan dan memutuskan. Orang yang tidak menggunakan karunia ini akan jatuh ke dalam penderitaan yang tak berujung dan mengerikan! Akal, ketika dibimbing dengan benar, dapat membedakan antara yang benar dan yang salah.
Siapakah Pembimbing itu? Mereka adalah para nabi yang telah dikirimkan Allah untuk menunjukkan Manusia jalan yang benar. Akan tetapi setan selalu berbisik kepada Manusia, “Jangan turuti para Nabi! Mereka adalah orang-orang seperti dirimu dan mereka hanya ingin mengontrolmu. Dengarkanlah aku, aku akan menunjukkan kejalan yang baik (penuh kenikmatan). Ada begitu banyak cara untuk menikmati hidup, jadi jangan khawatir (tentang akhirat), dan mulailah menikmati hidup! “Jadi para Nabi dan setan akan menarik-narik hati orang dari arah berlawanan.
Pertanyaan: Syaikh Affendi, apakah Anda menonton TV?
Maulana: Saya bosan dengan apa yang ada di TV. Sepanjang hari,mereka berbicara dan menjual (iklan) di TV. Seharusnya orang-orang berhentiberbicara,dan mulai melakukan sesuatu . Mereka menampilkan film tidak bermoral dan pornografi di TV pada masa sekarang. Sepanjang hari, mereka terobsesi dengan pertunjukan seperti itu!
Ada orang yang suka menonton sepak bola juga. Apa gunanya menonton sepak bola? Fans bertengkar dan melukai satu sama lain, ada korupsi dan kekerasan dalam dunia olahraga. Mereka melemparkan batu pada polisi dan saling menyakiti, kadang-kadang menusuk dan membunuh fans saingan – semua itu hanya karena sebuah permainan! Apakah ini perilaku kemanusiaan? Apakah ada manfaat menonton pertandingan tersebut?
Sebenarnya ada film dokumentari yang bagus yang boleh di tonton orang, tetapi mereka lebih suka pertunjukan yang tidak masuk akal daripada yang bermanfaat.
Pertanyaan: Apa saja jenis percintaan itu?
Wanita, sebagai kaum hawa yang lembut, mudah ‘tertipu’ dalam hubungan semacam ini, dan akhirnya terampas kehormatan dan masa depan mereka. Setelah lelaki itu memuaskan dirinya sendiri, ia kemudian akan menendang wanita itu keluar dari hidupnya tanpa belas kasihan terhadapnya.
Semakin banyak orang yang bercerai saat ini. Hanya dalam masa enam bulan atau satu tahun pernikahan, sudah ada pertengkaran dan mereka menuju perceraian yang sengit. Pernikahan hampir seperti permainan sekarang ini, perkawinan dan perceraian menjadi begitu merajalela di masyarakat.
Pertanyaan: Apakah ada pesan terakhir (sebelum kita mengakhiri wawancara ini)?
Maulana: Takutilah Allah. Berilah makan orang miskin, Nabi (SAW) selalu melakukannya. Janganlah kejam terhadap istrimu, mereka adalah kaum hawa, lindungilah mereka, dan bersikap lembutlah terhadap mereka. Oh kaum pria, jika kamu kejam terhadap istrimu, Allah akan menempatkanmu di bawah kendali orang yang akan menekanmu. Berbuat baiklah kepada istrimu. Seluruh dunia merasa jengkel sekarang, tidak ada lagi kedamaian, jadikanlah rumah Anda menjadi tempat tinggal yang dipenuhi rasa kasih sayang dan kedamaian.
Dan ketika kamu menasihati seseorang, ajarkanlah mereka sesuai dengan tingkat pemahaman mereka sendiri.
Semua kebaikan dan keburukan adalah datang dari Allah. Semuanya datang dari-Nya. Kamu harus mempercayainya.
Saya mempunyai sesuatu untukmu. Sholatlahlah dua raka’at setiap hari, dan membaca Hasbunallah, Rabbunallah 100 kali. Jika kamu melakukan ini dengan keyakinan, dengan kasih sayang terhadap Allah, tidak akan ada halangan dalam hidupmu yang tidak bisa tidak kamu atasi. Ini akan menghapuskan semua gangguan dalam hidupmu.
Pertanyaan: Saya tidak berhasil di sekolah. Apa yang harus saya lakukan?
Maulana: Lebih baik bagimu untuk menjadi ibu rumah tangga. Banyak wanita mencari pendidikan yang lebih tinggi, menunda perkawinan – dan sebagian akhirnya memilih untuk sendiri seumur hidup mereka. Jika kamu memiliki kesulitan di sekolah, mungkin kamu memiliki keahlian dalam bidang lain. Sekolah tidak bermanfaat bagi semua orang. Lingkungan di beberapa sekolah tidak bersih, mereka akan merusak dan ‘mengotori’ hidupmu dan cara berpikirmu.
Ada begitu banyak pria yang ingin menikahimu, kenapa kamu menolak pinangan mereka dan memikirkan sekolah yang lebih tinggi? Kebanyakan pernikahan hancur karena istri yang bekerja akan berkata kepada suaminya, “Aku tidak tergantung kepadamu,” dan itu adalah adab yang buruk.
(Maulana kemudian mengucapkan terima kasih kepada kedua pewawancara, mengundang mereka untuk minum minuman yang telah disediakan, dan membuat do’a untuk mereka.)
Al-Fatihah
Komentar
Maulana berbicara tentang banyak hal mengenai wanita dalam wawancara ini.
- Wanita harus berhati-hati memilih tempat untuk bekerja. Kebanyakan, sementara mencari pekerjaan yang menguntungkan dan jauh dari rumah, sering terjebak dalam sebuah jaringan perdagangan manusia, perbudakan dan pelacuran. Ini adalah akhir yang menyedihkan bagi anak muda tersebut, yang hidupnya menjadi tidak berarti dan penuh dengan penderitaan yang hebat.
- Beberapa wanita, kata Maulana, sering memilih untuk melanjutkan pelajaran mereka dan akhirnya menjadi perawan tua. Itu adalah merupakan suatu kerugian besar karena mereka tidak merasakan kebahagiaan dalam perkawinan dan kebahagiaan untuk menjadi seorang ibu.
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَڪُم مَّوَدَّةً۬ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Rum 30:21)
- Sebagian orang tua memaksa anak-anak mereka untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan ketika mereka jelas-jelas tidak ingin melakukannya. Tidak semua orang harus mendapatkan gelar sarjana, PhD atau Master, untuk menemukan kebahagiaan dan rezeki. Banyak orang memiliki bakat di luar akademis, mereka mungkin mempunyai keterampilan untuk mencari rezeki dengan cara lain. Sebagian orang memiliki bakat untuk mendesain, ada yang bisa memperbaiki mobil, dan yang lainnya mempunyai bakat alami dalam memasak. Wanita akan merasakannya lebih bermanfaat untuk mempelajari keterampilan rumah tangga(memasak, menjahit, mengasuh anak, dll ) daripada mengambil gelar di bidang Aeronautical Science, yang tidak berguna ketika dia menikah.
- Kebanyakan pernikahan pada saat ini terdiri dari kedua suami dan istri yang bekerja, meninggalkan anak-anak mereka dengan pembantu atau di tempat penampungan anak. Tidak ada kebahagiaan yang paling besar untuk orang tua daripada membesarkan anak-anak mereka, mengasihi mereka dengan tulus dan memenuhi semua kebutuhan mereka. Sangat menyedihkan bahwa begitu banyak orangtua yang tidak merasakan pangalaman hidup yang indah, hanya untuk mendapatkan uang ekstra. Setelah masa kanak-kanak mereka berlalu, adalah mustahil untuk membentuk lagi ikatan yang erat dengan anak-anakmu karena kamu mungkin akan ‘kehilangan’ mereka untuk selamanya.
- Wanita tidak dianjurkan untuk bekerja, karena mereka diciptakan untuk melahirkan dan membesarkan anak. Maulana mengatakan bahwa setiap kali seorang pria melihat seorang wanita yang bukan mahrimnya, ia akan menghapus sebagian kecantikan dan masa mudanya. Itulah sebabnya mengapa wanita yang bekerja akhirnya nampak lebih tua, letih, sakit-sakitan dan tua dengan lebih cepat! Sebaliknya, wanita yang ditutupi aurat dan yang memelihara diri mereka hanya untuk suami mereka, menyimpan semua masa muda, energi dan kecantikan dalam diri mereka seumur hidup mereka.
- Karena wanita dirancang untuk menjadi ibu yang penuh kasih sayang, secara alami sangat lembut dan mudah tersentuh. Iblis tidak dapat membujuk Sayyidina Adam (as), tetapi mampu membujuk Hawa dengan cepat. Maulana mengatakan, bahaya dari semua ini adalah bahwa wanita mudah dibujuk untuk melakukan perzinahan, meskipun dari latar belakang yang baik. Karena kelembutan hatinya, wanita mudah tersentuh dengan cerita sedih dan kata-kata gombal. Mereka mudah simpatik, dan sering menyamakan cinta dengan keintiman. Jadi banyak pria yang mengetahui hal ini, mengejar wanita tanpa henti, dengan maksud utama untuk melakukan percabulan (zina) dengannya. Seberapa sering kita membaca, perempuan konservatif dan terhormat, yang melahirkan anak di luar nikah? Mereka bukan wanita sembarangan, tetapi mereka memalukan diri sendiri, karena mereka tergoda oleh tipu daya lelaki. Kelemahan wanita seperti ini selalu dimanfaatkan oleh laki-laki kejam, maka Islam berusaha untuk melindungi pergaulan yang wajar dengan mencegah pergaulan bebas. Tetapi setan telah memutar balikkan fakta dengan menunjukkan seolah-olah Islam menindas kaum wanita(dengan membuatnya memakai jilbab dan dengan memisahkannya dari kaum laki-laki), dan bahwa kita ketinggalan jaman dengan mempraktekkan tradisi kuno.
- Iblis bekerja keras untuk mempromosikan seks haram di luar nikah (zina). Hal ini dikatakan bahwa iblis berusaha sekuat tenaga untuk membujuk seorang wanita untuk melalukan zina, dimana ia dapat merusak dan menghancurkan ikatan kebaikan dalam setiap masyarakat. Zina menghancurkan kehidupan keluarga, dan tanpa sebuah keluarga inti yang saleh dan yang takut akan Allah, seluruh masyarakat akan dilanda oleh kekacauan. Zina mengarah ke pembunuhan, permusuhan antara keluarga, rasa malu dan kehilangan muka, anak-anak yang lahir di luar nikah, penyakit sosial seperti ibu tunggal yang menganggur, penyakit menular seksual dan kehilangan kepercayaan (Iman).
- Orang-orang pada zaman sekarang tidak lagi menyadari bahwa zina adalah suatu dosa besar. Zina sangat merajalel dan seks bebas adalah gaya hidup anak muda jaman sekarang. Sebagai orang tua, kita harus menekankan kepada mereka untuk sadar akan dosa yang mengerikan ini.
- Orang tua harus memainkan peranan penting dalam mencegah zina. Sering kali, mereka membuat kesalahan dengan membuat pernikahan yang mahal dengan menuntut mas kawin yang sangat tinggi. Di Asia, pria membayar mas kawin kepada keluarga wanita, sedangkan di India dan Pakistan, keluarga laki-lakilah yang menuntut mahar. Dalam kedua kasus ini, ketika mas kawin yang diminta tinggi (terutama jika keluarga menganggap bahwa anak mereka adalah lebih baik karena pendidikan, kasta atau status sosial), pasangan yang sudah bertunangan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menabung sebelum menikah. Masa tunggu yang terlalu lama, kadang-kadang berlangsung bertahun-tahun, pasangan yang sudah bertunangan tergoda, dan mulai melakukan zina. Setan berbisik, “Kamu sudah bertunangan jadi tidak apa-apa untuk melakukan zina karena upacara nikah nanti hanyalah formalitas.” Orang tua harus mengikuti Sunnah Rasulullah (saw), dengan membuat perkawinan mudah, terjangkau dan cepat. Setelah pasangan yang sudah matang siap dan bersedia untuk menikah, nikahkanlah mereka! Dengan menunda, kamu hanya membawa masalah dan godaan bagi pasangan muda tersebut. Nabi (saw) berkata, “Pernikahan yang paling diberkati adalah yang tidak menimbulkan banyak biaya ,” dan “Sifat tergesa -gesa adalah sifat setan, kecuali dalam tiga hal. Pertama, bergegas untuk memenuhi panggilan sholat, kedua, untuk menguburkan mayat, dan yang ketiga adalah untuk menikahkan pasangan, ketika mereka sudah siap untuk menikah. “
- Rasulullah (saw) berkata, “Setiap kali seorang pria berduaan dengan seorang wanita, Iblis adalah ‘orang’ yang ketiga.” Pasangan yang sudah bertunangan sering dibiarkan untuk bermesra-mesraan karena mereka sudah dipandang sebagai pasangan suami istri. Tetapi ketika mereka bersama, setan selalu bersama mereka, mendorong mereka untuk melakukan tindakan zina. Keinginan anak muda adalah seperti gunung berapi, sehingga meninggalkan mereka bersama-sama tanpa pengawasan, adalah undangan untuk melakukan zina. Orang tua harus menyadari bahwa bertunangan artinya tidak ada orang yang bisa melamar, didalam sebuah hadis dikatakan seseorang dilarang untuk melamar orang yang sudah bertunangan. Tetapi pasangan yang sudah bertunangan masih belum sah karena mereka belum menikah, maka semua peraturan harus diperhatikan dengan ketat. Orangtua harus bertanggung jawab dalam hal tersebut, dan mereka harus waspada.
- Seorang pria pernah datang kepada Rasulullah (saw) dan berkata, “Aku suka berzina.” Para sahabat yang berada disana marah atas kekurang-ajarannya dan ingin menghajarnya. Nabi (saw) berkata kepadanya, “Bagaimana perasaanmu jika seseorang berzinah dengan ibumu? Atau kakakmu? Atau istrimu?Atau putrimu? Apakah kamu menyadari bahwa setiap wanita yang kamu zinahi adalah ibu, kakak, istri atau putri dari seseorang? “Anak muda itu menyadari kebodohannya dan berkata,”Sekarang, tidak ada tindakan yang paling aku benci melainkan zina. “Lihatlah kebijaksanaan dalam menasehati secara lembut dan tulus itu. Pada zaman yang mudah dalam mengakses pornografi dan pakaian yang serba terbuka, saran Nabi adalah penawar yang paling kuat yang kita butuhkan.
- Sama seperti Sayyidina Adam (as)yang diberitahu untuk tidak mendekati pohon terlarang, kita juga diberitahu untuk tidak mendekati zina.
- Begitu banyak pasangan yang tergoda dan melakukan zina, dimulai hanya dengan maksud untuk mencicipi buah terlarang, tapi nafsu yang tak terkendali telah membawa mereka kejalan aib. Bahkan Sayyidina Yusuf (as) tergoda ketika Zulaykha menginginkannya, hanyalah dengan rahmat Allah yang telah menyelamatkannya. Jika hal itu bisa terjadi terhadap seorang Nabi yang mulia dimana dia sedang berduaan dengan seorang wanita, apalagi orang biasa seperti kita?
وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ وَهَمَّ بِہَا لَوۡلَآ أَن رَّءَا بُرۡهَـٰنَ رَبِّهِۦۚ ڪَذَٲلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُ ۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِينَ
Dan sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (QS Yusuf 12:24)
- Dalam memilih pasangan, adalah sangat penting untuk memilih berdasarkan ketaqwaannya. Dalam sebuah Hadis, “Seorang wanita dinikahi karena kecantikannya, keluarganya (kehormatan) ,kekayaannya atau agamanya. Apabila seorang pria itu menikah karena kecantikannya, maka ia akan menemukan kejelekannya. Apabila dia menikah demi kehormatannya, maka dia tidak akan memperoleh kehormatan tersebut. Apabila dia menikah demi kekayaan, maka dia akan jatuh miskin. Tetapi apabila dia menikah demi agamanya,maka dia akan menemukan keindahan, kehormatan dan kekayaan.”Jaman sekarang, seseorang menikah karena ketertarikan fisik atau nafsu. Ini tidak berlangsung lama, dan seringkali setelah hanya beberapa bulan menikah,mereka merasa bosan dan ingin bercerai. Pernikahan ala Hollywood seperti ini menjadi sangat umum pada masa sekarang, dengan sepertiga dari semua pernikahan berakhir dengan perceraian. Jadi menikahlah dengan alasan yang tepat!
- Maulana juga menentang orang-orang yang menganiaya kaum hawa. Allah berfirman dalam ayat suci Al-Qur’an:
ٱلرِّجَالُ قَوَّٲمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٲلِهِمۡۚ
- Pria seharusnya melindungi dan menjaga kaum hawa. Tapi jaman sekarang, banyak pria menyalahgunakan kekuasaan mereka, menganiaya kaum wanita dengan melakukan penyiksaan fisik dan siksaan mental. Imam Ghazali mengatakan, “Orang tua harus sangat berhati-hati sebelum mereka menikahkan putri mereka, karena mereka mengirim putri mereka ke semacam dunia perhambaan.” Ditangan seorang pria yang takut akan Allah, istri akan hidup bahagia dan diberkati, itulah sebabnya Rasulullah (saw) berkata kepada kaum pria, “Ketika seorang pria menikah, dia telah memenuhi sebagian dari agamanya, maka hendaklah ia takut kepada Allah, mengenai yang sebagiannya lagi.”
- Sayangnya, banyak lelaki yang telah menyalahgunakan sistem pada masa sekarang, dengan memperlakukan wanita seperti objek seks dan objek nafsu. Sebagian dari mereka mengusir kaum wanita dan menceraikan mereka disebabkan hal-hal kecil atau ketika mereka merasa bosan;sebagian lagi memukul mereka dan mempermalukan mereka dengan cara sodomi dan pemerkosaan. Rasulullah (saw) berkata, “Pria yang terbaik adalah mereka yang baik terhadap istri-istri mereka.” Bahkan ketika mendekati istri mereka untuk hubungan suami-istri, pria seperti yang diperintahkan dalam sebuah Hadis, untuk memulai dengan ‘foreplay’, dan tidak mendatangi istri-istri mereka seperti binatang liar yang ganas. Islam adalah agama indah yang dipenuhi oleh rasa kasih sayang dan adab, itu adalah sikap yang paling mulia dan prinsip-prinsip yang tertinggi.
هُنَّ لِبَاسٌ۬ لَّكُمۡ وَأَنتُمۡ لِبَاسٌ۬ لَّهُنَّۗ
-
Apakah pria yang kejam ini tidak menyadari bahwa mereka datang dari pinggang seorang wanita itu sendiri? Dan bahwa setiap wanita yang mereka sakiti, pukul, siksa dan permalukan adalah putri, adik atau ibu tercinta dari seseorang? Oh kaum laki-laki! Perlakukanlah kaum wanita dengan kelembutan dan kasih sayang, mereka adalah makhluk rapuh yang diciptakan dari tulang rusukmu sendiri untuk menjadi sahabatmu. Nabi (saw) tidak pernah memukul wanita mana pun juga, ia adalah pendamping terbaik bagi istri-istrinya, guru dan pemimpin yang mereka harap-harapkan. Jadi jika kamu memang menganiaya istrimu, hentikanlah sekarang, duduklah dan temukan solusi yang terbaik untuk masalah perkawinan Anda.
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَجَعَلَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا لِيَسۡكُنَ إِلَيۡہَاۖ
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. (QS Al-A’raf 7:189)
Jadi hiduplah didunia ini dengan rasa kasih sayang sampai ke akhirat.
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu dalam kebahagiaan. (QS Az-Zukhruf 43:70)
Ameen, ya Rabbal ‘alameen.