Rangkuman Suhbah Mawlana Shaykh Nazim
6hb Februari 2010
Sertailah Para Sadiqin
Assalamu’alaikum wr.wb.
A’udzu billahi min-asy syaitan-ir rajim.
Bismillah-ir Rahman-ir Rahim.
- Mawlana mengatakan bahwa karena kehadiran murid-murid yang tekun di antara para hadirin setiap malamnya, Allah mencurahkan rahmat dan barokah bagi semua yang hadir. Mawlana mendoakan agar para hadirin memperoleh kekuatan dan kemampuan untuk taat pada Allah.
- Allah telah menganugerahkan kehormatan yang sangat besar pada manusia. Setiap kali Allah menyebut manusia di dalam Al-Qur’an, itu merupakan suatu kehormatan tambahan bagi manusia. Itu merupakan sebuah hadiah dan kesenangan terhadap jiwa-jiwa manusia, dan hadiah ini turun bagi manusia seperti hujan turun dari langit. Kita belum dapat mengerti betapa besar kehormatan dan penghargaan yang Allah berikan pada kita, kehormatan tanpa batasan, tetapi akal kita tidak dapat memahami hadiah tersebut. (Bayangkan jika Perdana Menteri menyebut namamu dengan hormat di depan seluruh warga negara pada Hari Kemerdekaan, betapa kamu akan merasa spesial dan dihormati.)
- Mawlana berkata bahwa malaikat berdiri beribu-ribu tahun untuk menghormati Allah; kita manusia sangatlah lemah, kita dengan cepat menjadi letih. Jikalau saja kita dapat berdiri sepanjang hidup kita untuk menghormati Allah tanpa mengeluh, seperti halnya para malaikat! Para malaikat tidak mengeluh, mereka senang melayani Allah; kita juga harus seperti itu, senang melayani-Nya.
- Mawlana bertanya mengapa beberapa orang, terutama para ‘ulama terpelajar, selalu cemberut, menggerutu, garang dan tidak dapat didekati? Mereka mencoba untuk menciptakan aura kesucian di sekitar mereka dengan bersikap kurang menyenangkan seperti itu, dan mereka bermuka masam dan mengerutkan dahi ketika mereka mengajar dan menasihati orang. Beberapa dari mereka nampak serius dan marah sepanjang waktu, agar orang-orang kafir akan takut pada mereka. Mengapa? Mengapa mereka tidak tersenyum? Apakah itu ajaran Islam, bahwa orang-orang kafir harus takut padamu, pada karakter-karakter burukmu, pada kelakuan burukmu, pada pembawaan kerasmu (seperti halnya banyak orang yang berasal dari keyakinan-keyakinan yang bersifat teroris)? Apakah ini merupakan tanda dari anggapan bahwa dirimu sendiri penting ketika kamu bersikap kasar dan acuh seperti ini? Tidak seorang pun boleh meng-anggap dirinya di atas yang lain, karena bukankah Tuhan mereka dan Tuhanmu adalah satu Tuhan yang sama?
- Jadi dimanakah orang-orang semacam itu mempelajari tingkah laku macam itu? Dari syaitan! Apakah sekarang syaitan senang atau marah? Syaitan marah, dia telah marah sejak saat Allah memerintahkannya untuk bersujud kepada Sayyidina Adam (as). Dia sudah marah sejak saat itu, dan dia akan tetap seperti itu sampai Hari Pengadilan. Pada setiap saat, iblis adalah makhluk yang marah; dia diciptakan dari api, dan kemarahan juga berasal dari api. Iblis telah membenci manusia sejak saat itu. Dia tidak pernah senang melihat manusia bahagia, karena syaitan adalah makhluk yang menyedihkan, penuh dengan kebencian, kegetiran, ketidaksenangan dan dendam.
- Pada saat Allah memerintahkan iblis untuk bersujud kepada Sayyidina Adam (as), kemarahan iblis meledak, seperti bara yang meledak menjadi api. Dan samudera kemarahan yang membakar tersebut melanda dunia ini, dari Timur ke Barat, dan dari Utara ke Selatan, dan api itu akan terus membakar sampai Hari Pengadilan. Samudera yang membakar itu tidak melemah – tidak, sebaliknya api itu bertambah besar tiap harinya, melanda semakin banyak anak-anak Adam. Syaitan merasa senang melihat mereka menghancurkan diri mereka sendiri dengan berperang antara satu sama lain, dengan menyebarkan kebencian, rasisme, diskriminasi, peperangan dan terorisme. Ketika syaitan melihat efek-efek yang tersebar luas dari kemarahan yang membakar yang melanda manusia, dia merasa senang. Dia berkata, “Aku akan memastikan agar manusia di bumi ini terbakar, agar manusia tidak akan pernah merasa bahagia di sini, dan aku akan bekerja siang dan malam, menggunakan segala kekuatan, sumber daya dan kemampuanku, untuk membuat ini terjadi!”
- Syaitan rajin bekerja untuk membuat hidup manusia dipenuhi dipenuhi dengan air mata; dia ingin melihat kita dalam kesedihan. Dia mendatangkan penyakit-penyakit bagi kita, mempersiapkan perangkap-perangkap dan membisikkan ide-ide jahat untuk membingungkan dan menyesatkan manusia di setiap saat. Ketika manusia jatuh ke dalam kesedihan, syaitan telah mencapai tujuan jahatnya.
- Melihat penganiayaan yang merajalela di muka bumi ini, syaitan berkata pada Allah dengan sikap menantang, “Lihatlah, Allah, Tuhan Semesta Alam! Lihatlah apa yang aku lakukan! Engkau telah memberiku kebebasan sampai Hari Pengadilan, dan aku bekerja keras untuk memastikan bahwa hamba-hambaMu tidak pernah bahagia, tidak pernah senang, tidak pernah puas, tidak pernah mendapatkan kedamaian, tidak pernah tersenyum!” Lihatlah bagaimana menjijikkannya syaitan! Dia tidak beradab, bahkan pada Tuhannya, yang memberinya hidup, dia dengan bangganya menantang Allah. Para malaikat mengutuk syaitan ketika dia mengatakan hal-hal tersebut. Para malaikat berkata, “Diamlah, wahai si kotor dan terkutuk!” Kemudian karena kutukan tersebut, syaitan tidak sadarkan diri selama 40 tahun. Ketika dia terbangun, sejak saat itu, syaitan tidak pernah lagi tersenyum.
- Maka Mawlana mengingatkan kita lagi, untuk selalu berdoa agar Allah menyelamatkan kita dari perangkap-perangkap syaitan, karena perangkap-perangkap ini ditujukan untuk menyeret SELURUH umat manusia ke dalam kesedihan dan kehancuran. Syaitan telah menyebarkan berbagai masalah yang tidak dapat ditanggulangi di zaman sekarang ini. Semua orang merasa sengsara dan gundah. Bahkan raja-raja dan pemerintah tidak terhindar dari pengaruh jahatnya. Setiap orang telah disentuh dengan kegelapan syaitan. Syaitan memperluas kerjanya melalui wakil-wakil yang ditunjuknya, yakni para diktator, yang membawa penderitaan yang tak terbayangkan bagi jutaan manusia. Pemimpin-pemimpin kejam seperti Hitler dan Stalin membunuh jutaan orang. Mawlana berkata bahwa hampir setengah milyar orang mati di bawah pemerintahan dictator-diktator kejam seperti mereka, yang merupakan alat bagi syaitan untuk menyebarkan penderitaan dan kesedihan di dunia ini.
- Rasulullah (saw) pernah berkata bahwa setelah masa pemerintahan para sultan, akan datang masa pemerintahan bagi para tiran dan diktator. Kita telah menyaksikan kebenaran dari perkataan beliau. Setelah Revolusi Perancis, yang menghapuskan sistem kerajaan dan menghilangkan ajaran Kristen dan Tuhan dari pemerintahan negara tersebut, pergerakan-pergerakan demokrasi mulai bermunculan di seluruh dunia. Raja-raja digulingkan. Banyak tiran dan diktator, yang berkedok untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya, memerintah dengan tangan besi. Mereka memerintah dengan tangan besi dan sejalan dengan itu, mereka membunuh banyak orang, membawa sebuah bab berisikan kesengsaraan dan penderitaan yang tidak pernah ada sebelumnya di dunia ini.
- Dengan memanfaatkan kemampuan media untuk memanipulasi, wakil-wakil syaitan, yang mem-promosikan ide-ide syaitan, mampu meyakinkan manusia bahwa ide-ide tersebut merupakan SOLUSI TERBAIK bagi masalah-masalah yang dihadapi manusia. Mereka menggambarkan ajaran-ajaran tidak bertuhan ini sebagai pengganti yang bijaksana, modern dan inovatif bagi ide-ide bodoh dan kuno yang bersumber dari agama. Inilah revolusi yang dibawa oleh syaitan dan wakil-wakilnya. Dan dengan pemanfaatan media (seperti internet, buku, majalah, televise, film, permainan computer, dsb) yang bijaksana, mereka menghantam rumah-rumah dengan pesan bahwa ajaran syaitan (yang tampak melalui karakter-karakter terburuk manusia) adalah yang terbaik bagi manusia! Ajaran-ajaran syaitan mempromosikan pembunuhan, pembantaian, rasisme, terorisme, peperangan, perlombaan senjata, gerakan neo-Nazi, penyerangan, penganiayaan, balas dendam, persaingan antar geng, kegelisahan sosial, pergolakan politik, unjuk rasa/demo jalanan, pembangkangan, praktek sihir… dan seterusnya… ide-ide ini sekarang sudah membudaya atau berakar kuat di pikiran milyaran manusia. Mereka melakukan ide-ide tersebut dalam keseharian, dengan mempercayai bahwa itu adalah solusi dari kesengsaraan mereka. Dengan melakukan hal-hal itu, mereka jatuh semakin dalam ke liang keputusasaan dan kerendahan. Padahal selama ini syaitan menonton api kemarahannya melanda seluruh dunia dan mengarahkan manusia ke dalam Api akhirat.
- Pada hakikatnya, sebuah pemerintahan/seorang raja atau pemimpin ada untuk melayani rakyatnya. Jika mereka melakukan kewajibannya tersebut, maka akan terciptalah kedamaian, kemakmuran dan kebahagiaan di Negara tersebut. Jika mereka tidak melakukan itu, ide-ide syaitan akan menang. Lihatlah dunia pada zaman sekarang ini – ada ketidakbahagiaan tersebar luas di seluruh penjuru dunia, dan sepertinya tidak ada solusi yang nampak.
- Solusinya terletak pada sebuah Hadis Qudsi, dimana Allah berkata pada umat manusia, “Wahai manusia, jadilah hamba yang baik dan tulus. Ikuti penunjuk jalan yang benar (yakni para sadiqin), yang telah Aku utus untukmu. Janganlah mengikuti orang-orang jahat. Wahai manusia, kamu telah meninggalkan perbuatan-perbuatan baik yang Kuperintahkan, dan kamu telah menenggelamkan dirimu dalam kejahatan; jadi kutukanKu jatuh atasmu, dan bala akan turun padamu. Kamu dikepung oleh bencana yang tak terhitung dan kesulitan yang tak kunjung berakhir, karena kamu telah menolak orang-orang yang telah Kuutus untuk membimbingmu. Kamu telah menolak orang-orang pilihanKu, yang telah Kutugaskan untuk membimbingmu menuju keselamatan, dan kamu telah memilih untuk memberikan kesetiaanmu pada si jahat syaitan, yang ingin menghancurkanmu.”
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,
dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Quran 9 :119)
Fatiha.