Rangkuman Suhbah Mawlana Shaykh Nazim
10hb Disember 2009
Pertanyaan Terpenting yang Allah akan tanyakan pada kita
- Mawlana berkata bahwa pujian dan pengagungan tertinggi adalah hanya untuk Allah semata, dan di antara seluruh ciptaan, tidak ada yang layak untuk lebih dihargai dan dihormati selain Rasulullah (saw).
- Jika kita menyukai apa yang kita dengar, terima dan praktekkan. Mawlana berkata, “Jika kamu tidak setuju denganku, tolaklah nasihatku, dan pergilah! Jika kamu meninggalkanku, aku hanya akan ber-tanggungjawab pada orang-orang yang tetap tinggal untuk belajar. Maka, dengar dan patuhilah!”
- Mawlana mengajarkan kita untuk memperoleh keselamatan abadi, untuk memperoleh hadiah-hadiah Allah yang memiliki nilai yang kekal. Tetapi kebanyakan dari kita hanya mencari hadiah-hadiah keduniaan dari Allah, hadiah-hadiah yang hanya sementara dan cepat berlalu, yang tidak memiliki nilai sama sekali (tidak berharga) di akhirat nanti.
- Allah akan menanyakan SATU pertanyaan yang sangat penting pada kita ketika kita menghadap-Nya di Hari Pengadilan nanti. Allah akan Marah pada Hari tersebut, dan ketika Kemurkaan Allah diarahkan pada orang-orang yang berdiri di hadapan-Nya, mereka akan gemetar ketakutan. Bahkan para nabi dan rasul akan gemetar ketakutan, mereka akan jatuh berlutut dan memohon pada Hari yang menakutkan itu. Mawlana mengingatkan kita, “Hari itu pasti datang, jangan pernah melupakan itu!”
- Nabi Muhammad (saw) bersabda dalam sebuah hadis bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan. Di antara golongan-golongan tersebut, hanya SATU golongan yang akan meraih kebahagiaan dan keselamatan, dan hanya SATU golongan tersebut yang akan selamat. SATU golongan tersebut, yang akan diselamatkan, adalah golongan yang akan mampu menjawab pertanyaan penting tersebut dengan benar. Maka, dengarkan pertanyaannya baik-baik dan jawablah. Mawlana berkata bahwa jika kita menghabiskan seumur hidup kita, sejak saat ini sampai saat dimana kita akan berjumpa dengan-Nya, mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan ini dengan benar, itu sudah cukup untuk kebahagiaan kita, dan kita akan selamat. Maka, dengarkan baik-baik dan persiapkan jawaban yang benar!!
- Umat Rasulullah (saw) telah terpecah ke dalam banyak golongan karena muslim zaman sekarang telah meninggalkan tradisi-tradisi Rasulullah (saw) dan telah meniru budaya non-muslim dalam setiap aspek kehidupannya. Sangatlah menakjubkan bahwa sebagai muslim yang telah ditunjukkan jalan yang paling diridhoi Allah, yakni melalui sunah-sunah Rasulullah (saw), yang paling dicintai Allah, kita memilih untuk membuang semua hal tersebut dan mengejar budaya-budaya dari orang-orang yang menempatkan syaitan sebagai pembimbing mereka! Pada zaman sekarang ini, muslim meniru orang-orang kafir dalam cara berpakaian mereka, tutur kata mereka, gaya hidup mereka, keyakinan mereka, perilaku moral mereka, pola makan mereka, tujuan hidup mereka – dan kita mengejar-ngejar keduniaan dan mendambakannya, meninggalkan akhirat, tepat seperti para kafir.
- Oleh karena itu, Mawlana memperingatkan kita bahwa Hari Penghancuran (Armagedon), yang akan menyisakan 6 dari 7 manusia dalam keadaan mati, akan segera datang. Mawlana berkata bahwa telinga beliau telah mendengar suara-suara mendekatkan bencana besar ini.
- Raja Namrud, yang menantang Allah untuk berperang, mengumpulkan balatentaranya, dan menanti Allah untuk mengirim pasukan-Nya. Setelah menunggu beberapa lama, Namrud bertanya pada Nabi Ibrahim (as), “Dimana Tentara Tuhanmu?” Nabi Ibrahim (as) berkata pada Namrud untuk bersabar. Sesaat kemudian, di ufuk tampak sebuah titik hitam yang bertambah besar setiap menitnya, dan Nabi Ibrahim (as) berkata pada Namrud bahwa Tentara Allah sedang mendekat.
Ternyata itu adalah sebuah balatentara yang terdiri dari jutaan nyamuk kecil. Semakin mereka mendekat, suara dengungan dari kepakan sayap mereka semakin nyaring, dan suara sangat nyaring yang memekakkan telinga tersebut mendatangkan ketakutan yang sangat besar ke dalam hati para prajurit Namrud. Satu demi satu mereka jatuh dan tewas karena ketakutan mereka.
Suara inilah, suara mendekatnya hukuman di Hari Penghancuran (Armagedon), yang Mawlana dengar sekarang. Oleh sebab itu beliau memberikan pada kita nasihat yang tulus ini, untuk menyelamatkan kita dari Kemurkaan Allah.
- Mawlana merasa sedih karena banyak pembimbing, guru, pemimpin dan kepala yang tidak lagi melaksanakan perintah Allah untuk memberikan nasihat yang tulus bagi pengikut-pengikut mereka, menganjurkan mereka untuk berbuat baik, dan melarang mereka berbuat jahat. Mereka tidak lagi melakukan perbuatan penting ini, tidak lagi memberikan nasihat-nasihat yang baik. Oleh karena itu sekarang, umat Nabi Muhammad (saw) menjadi semakin terpecah dan Hukuman semakin mendekat.
- Inilah yang akan Allah katakana pada kita ketika kita menjumpai-Nya:
“Wahai hamba-Ku, bukankah Aku telah memberimu Hadiah Terbaik pada masa hidupmu di dunia? Bukankah Aku telah menempatkan dunia dan segala isinya di bawah kekuasaan/kontrolmu? Bukankah Aku telah menjadi Tuhan yang baik bagimu? Bagaimana kamu menghabiskan seumur hidupmu? Apakah kamu patuh pada-Ku, ataukah pada musuh-Ku, syaitan? Apakah kamu menghabiskan umurmu dengan berbuat baik dengan Anugerah-Anugerah yang telah Kuberikan padamu, dan apakah kamu telah mempersembahkan pada-Ku perbuatanmu yang terbaik? Apakah kamu mengira bahwa Aku menciptakanmu hanya sekedar untuk main-main, ataukah kamu mengira Aku telah menciptakanmu untuk menjalani hidup sebagaimana binatang?”
Kemudian Allah akan bertanya:
“Wahai hamba-Ku, Aku telah melakukan yang terbaik untukmu, APAKAH KAMU TELAH MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK UNTUK-KU?”
- Bagi mereka yang menjawab, “Aku sibuk membangun gedung-gedung pencakar langit,” atau “Aku mengikuti budaya-budaya orang kafir,” Allah akan menggiring mereka bersama syaitan yang terkutuk, untuk dihukum.
- Hanya SATU golongan manusia yang akan dapat berkata, “Ya Allah, dalam kehidupan duniaku, aku telah mencoba melakukan yang terbaik, untuk menjadi hamba-Mu yang terbaik, aku telah mencoba melakukan yang terbaik, untuk-Mu!” Dan mereka inilah orang-orang yang telah menraih kesuksesan yang sebenarnya.
- Mawlana menganjurkan kita untuk mencatat pertanyaan ini, mengingatnya dan melakukan yang terbaik untuk menyenangkan Allah, untuk ridho Allah. Meskipun kita telah membaca ribuan buku/ kitab seumur hidup kita, semuanya itu tidak akan bermanfaat jika kita tidak dapat berkata pada Allah, “Ya Allah, aku telah mencoba untuk menjadi hamba-Mu sebaik mungkin!”
- Mawlana menasihati orang-orang yang memilih untuk melakukan kekerasan, pembunuhan, peperangan dan pembantaian, untuk BERHENTI! Allah tidak menciptakan kita untuk menjadi makhluk yang PALING BURUK bagi satu sama lain. Allah menciptakan kita untuk melakukan yang TERBAIK bagi satu sama lain!
Wahai umat muslim! Dalam sisa hidup kita di dunia ini, niat kita dalam setiap perbuatan, setiap perkataan, setiap langkah, setiap pemikiran dan rencana – harus hanya – untuk menyenangkan Allah, untuk melakukan yang terbaik bagi-Nya, untuk melakukan yang terbaik sebagai hamba-Nya. Jangan pernah lupakan itu!
Al-Fatiha.