Hanya Orang-Orang yang Bersih yang Diterima Allah: 20hb Disember 2009

Ringkasan Suhbah Harian Maulana Syaikh Nazim

20hb Disember 2009

Hanya Orang-Orang yang Bersih yang Diterima Allah

A’uzubillah himinasyaitan nirrajiim

Bismillahir Rahman-nir Rahiim

Assalamu’alaikum wrwb.

  • Mawlana berkata bahwa manusia harus mendengarkan, memahami dan mematuhi nasihat yang diberikan pada mereka. Dan sebelum seseorang dapat memberi nasihat pada orang lain, dia harus menasihati egonya SENDIRI, dan mampu mengontrolnya. Karena seseorang yang tidak dapat membawa egonya untuk TUNDUK pada nasihat, tidaklah bernilai di dunia ini maupun di akhirat.
  • Allah telah menaikkan derajat kita untuk menjadi khalifah-Nya, maka kita harus mendengarkan dan mematuhi semua perintah surgawi. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “…dan berilah nasihat tentang apa yang Benar.” Dengan menerima nasihat dan mematuhinya, dan dengan menyampaikan nasihat ini pada yang lain, kita dan seluruh umat akan selamat.
  • Di antara seluruh ciptaan Allah, hanya manusia telah diberi kehormatan oleh Allah. Allahh memberikan manusia anugerah yang banyak – kemampuan, atribut dan pemahaman – yang tidak diberikan pada makhluk yang lain. Anugerah-anugerah ini ditujukan untuk membantu kita melaksanakan tugas-tugas kita terhadap Tuhan kita, agar kita dapat mencapai kehormatan dan kedekatan dengan Hadirat Ilahi. Akan tetapi, manusia menggunakan anugerah-anugerah ini untuk memperoleh sanjungan dan kenikmatan, untuk memuaskan nafsu, hasrat dan egonya. Dengan itu manusia telah menyalahgunakan anugerah-anugerah Allah tersebut dengan cara yang jahat dan rendah. Allah memberikan pemahaman ke dalam hati manusia, tetapi ia gagal untuk menyikapinya dengan benar, karena ia terlalu sibuk memuaskan tuntutan egonya.
  • Wahai muslim, jagalah kehormatanmu dengan mematuhi Allah dan menghindari hal-hal yang jahat. Seperti halnya sebuah aprikot memiliki nilai selama belum dipetik dari pohonnya, pada saat pohon tersebut melepaskan buahnya, buah tersebut jatuh ke tanah dan terkotori dengan debu, lumpur dan tanah; nilai buah itu akan berkurang. Manusia yang melakukan kejahatan, mengotori dirinya sendiri dengan hal-hal jahat tersebut, jatuh dari derajatnya yang terhormat di surga, ke muka bumi (sebagaimana Sayyidina Adam dibuang dari surga ketika ia melakukan kesalahan).
  • Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang MURNI, menempatkan kita di tahta KEHORMATAN dan KEMURNIAN, dan menganugerahkan kita atribut-atribut KESEMPURNAAN. Kita harus berterima-kasih dan memanfaatkan anugerah-anugerah ini secara terhormat. Setiap perbuatan tidak taat akan mengotori kita dan membawa kita semakin jauh dari Allah.
  • Ketika Malaikat Maut datang untuk menjemput jiwa kita kembali pada Allah, jika jiwa tersebut bersih, jiwa tersebut akan dibawa ke Stasiun Cahaya, Stasiun Kehormatan, Stasiun Kesucian, Lautan Keberkahan Allah. Tetapi, sangat banyak jiwa yang kembali sebagai makhluk yang kotor, penuh dengan dosa dan penyimpangan. Wahai manusia, bagaimana kita mengotori diri kita sendiri di masa-masa SINGKAT kita di dunia ini? Mengapa kita telah KEHILANGAN posisi terhormat kita? Mengapa kita tidak mensucikan diri kita sendiri? Allah berkata, “Jangan kembali pada-Ku (dalam keadaan) kotor!”
  • “Kebersihan adalah iman,” sabda Rasulullah (saw). Jadi, orang-orang kafir adalah orang-orang yang tidak bersih. Seseorang yang tidak bersih tidak memiliki keyakinan pada Allah dan Perintah-Perintah-Nya. Itu sebabnya setiap nabi dan rasul, termasuk Nabi Penghabisan, diutus untuk mengajarkan pada umatnya, untuk menjadi orang-orang yang BERSIH. Mereka diutus untuk mengajarkan umatnya, bagaimana memanfaatkan anugerah-anugerah Allah untuk menjadi orang-orang yang bersih. Pengetahuan tersebut adalah ‘ilman nafi’an, pengetahuan yang berguna/bermanfaat karena ilmu tersebut membantu kita memperoleh kebersihan. Tanpa pengetahuan semacam itu, manusia akan tetap tinggal dalam keadaannya yang kotor karena perbuatan-perbuatannya. Oleh karena itu, kita harus mencari pengetahuan semacam itu.
  • Kebersihan yang dimaksud di sini bukanlah kebersihan lahiriah/fisik, meskipun hal tersebut juga penting dalam agama. Mawlana berkata bahwa KEBERSIHAN dalam hadis di atas adalah mengenai kebersihan ruhaniah – hati kita, jiwa kita, pikiran kita, niat kita, spiritual kita. SIAPA PUN YANG KEMBALI PADA ALLAH DALAM KEADAAN KOTOR, AKAN DITOLAK. Seseorang tidak dapat diterima oleh Allah, kecuali jika ia bersih. Contohnya, sebelum kita shalat, kita harus bersih dari hadas kecil dan hadas besar; jadi kita berwudhu atau mandi wajib.
  • Hal utama yang harus kita ingat dalam perjalanan hidup kita adalah untuk menjaga diri kita agar selalu BERSIH, sucikan diri kita, sampai akhir hayat kita. Kita harus menanggapi nasihat ini dengan serius dan merenungkan bagaimana melaksanakannya. Karena jika kita tidak menanggapinya, kita tidak akan memperoleh dukungan di dunia ini maupun di akhirat. Jika kita kembali pada Allah dalam keadaan kotor, Allah akan mengirim kita ke neraka jahanam, untuk membersihkan kita di sana.
  • Manusia telah dibujuk rayu oleh bisikan-bisikan syaitan. Telinganya telah dipenuhi oleh musik, sehingga ia tidak lagi dapat mendengar panggilan menuju KEBERSIHAN.
  • Sangat banyak orang akademik yang mengajarkan Islam, meyakini bahwa merekalah pihak yang mempunyai otoritas dalam masalah agama. Mereka gagal memahami bahwa gelar mereka, PhD, dan pengetahuan dari buku, bukanlah alat untuk mencapai KEBERSIHAN. Pengetahuan tentang KEBERSIHAN tersebut tidak dapat ditemukan di buku-buku baru; pengetahuan tersebut hanya diperoleh dari ajaran-ajaran kuno para nabi dan rasul. Sangat banyak dari orang-orang akademik sombong dan arogan ini, yang sangat kotor secara ruhaniah; tetapi mereka mengira mereka tinggi, dan bahkan mereka mengajar orang lain! Seseorang yang kotor akan mempunyai pemikiran-pemikiran kotor, dan akan memancarkan kekotoran dari dirinya sendiri – bagaimana mungkin seseorang mengajar tentang kebersihan dalam kondisi (kotor) semacam itu?
  • Maka dari itu, nabi dan rasul menasihati umat mereka, “Bersihkan dirimu, bersihkan dirimu…” Para nabi dan rasul tersebut mengajarkan pengetahuan mengenai pembersihan jiwa, dengan cara mengagungkan Allah secara terus menerus.
  • Makhluk-makhluk kotor tinggal di tempat-tempat kotor. Tikus-tikus suka tinggal di gorong-gorong dan kakus; mereka menemukan apa yang mereka cari di sana, seperti halnya orang-orang yang mendatangi klub-klub malam dan diskotik memperoleh kesenangan dengan berada di tempat yang sangat kotor macam itu. Mereka senang berada di sana, enggan untuk pergi; dan syaitan membisikkan pada mereka untuk mengajak semakin banyak orang agar bergabung dalam pestanya. Mereka menjalani kehidupan ini dengan mencari kesenangan dari dunia malam, mengajak teman-teman mereka untuk bergabung dan menikmatinya. Bagi mereka, itu adalah tujuan hidup mereka; mereka telah menemukan tempat dimana mereka bahagia, sebuah tempat yang dipenuhi kebebasan untuk memanjakan ego dan hawa nafsu mereka. Periklanan mempromosikan tempat-tempat semacam itu sebagai tempat berkumpulnya kaum elit, untuk orang-orang yang modern dan berpikiran maju, yang tidak takut untuk melakukan apa yang ia inginkan. Guru mereka adalah syaitan, dan tujuannya adalah untuk menyesatkan setiap orang ke dalam saluran pembuangan ini, dan agar mereka tetap dalam KEKOTORAN.
  • Pada mulanya, syaitan memanggil semua, “KEMARILAH, WAHAI MANUSIA, BERGABUNGLAH DENGAN KAMI!” Sejak saat itu, pengikut-pengikut syaitan diundang ke dunia dimana setiap malam seperti malam Natal, dan setiap hari seperti hari Natal. Mereka diundang ke sebuah dunia yang dipenuhi dengan kenikmatan abadi dari makanan, minuman, pergaulan bebas, music… kemudian, ketika orang-orang ini mulai datang setiap hari, dan kehabisan pakaian untuk dipakai setiap hari, syaitan mengatakan pada mereka untuk melupakan masalah pakaian, untuk datang tanpa busana. Dan ketika mereka sudah tidak bisa lepas dari gaya hidup semacam ini, syaitan berkata pada mereka, “TINGGALKAN SEMUANYA DAN DATANGLAH, BERSENANG-SENANGLAH.”
  • Syaitan menginginkan pengikut-pengikutnya untuk menjadi pemalas apatis, yang berkumpul di perkampungan kumuh kenikmatan, melupakan tentang sekolah, pekerjaan, wajib militer, tanggung jawab social mereka – syaitan mengajarkan mereka untuk membuang segalanya, dan menghabiskan seumur hidupnya untuk ke klub-klub malam, pub-pub dan berpesta.
  • Perwakilan Dajjal adalah tentara syaitan. Mereka ada di mana-mana, dari timur sampai barat, mempromosikan gaya hidup yang gemar akan pergaulan bebas. Muda-mudi zaman sekarang telah jatuh ke dalam limbah dosa yang paling kotor yang pernah ada. Mereka semua akan ditipu oleh Dajjal dan syaitan!
  • Allah menghimbau kita, “Wahai hamba-hamba-Ku, jadilah orang-orang yang BERSIH. Jadilah orang-orang yang BERSIH dan datanglah pada-Ku! BERSIHKAN akalmu, tubuhmu, hatimu, wahai manusia! Jika kamu tidak BERSIH, kamu tidak akan pernah masuk ke Hadirat-Ku!” Para nabi dan rasul menghimbau kita kepada kebersihan, syaitan menghimbau kita kepada kekotoran. Kita memiliki dua pilihan jalur. Tidak ada keselamatan bagi kita di dunia ini maupun di akhirat nanti jika kita memilih rute yang kotor.
  • Dalam dunia modern sekarang, kita merasa bangga dengan kemajuan teknologi, tetapi moral kita seperti orang-orang di zaman jahiliyah. Orang-orang zaman sekarang makan, minum dan bertindak tanpa mempedulikan apakah itu halal (bersih) atau haram (kotor).
  • Karena para orang tua muslim telah mengirimkan anak-anak mereka ke universitas-universitas Barat, beberapa anak muda ini pulang dengan mentalitas seperti pemuda-pemudi barat, dan para orang tua tidak lagi mampu mengontrol atau mendisiplinkan mereka. Mereka lebih takut pada anaknya daripada Allah.
  • Waspadalah terhadap pesta pora seperti para kafir pada malam Natal. Mereka telah menunggu selama setahun untuk satu malam dimana mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang penuh dosa, bagaikan tikus-tikus di saluran pembuangan. Apa hubungan kita dengan Natal, wahai muslim? Tidakkah kita malu pada Allah karena mengikuti syaitan, dan bukannya Allah? Tinggalkan pesta-pesta Natal dan Tahun Baru, tinggalkan gaya hidup Barat, dan waspadalah terhadap syaitan. Dihadapan kita adalah tahun yang berat; hukuman-hukuman Allah sedang mendekat, peristiwa-peristiwa buruk akan datang, seperti kafilah unta di padang pasir (bencana akan datang secara beruntun), yang akan meninggalkan kita dalam penyesalan dalam tahun-tahun berikutnya.

WAHAI MUSLIM, JADILAH ORANG-ORANG YANG BERSIH DAN WASPADALAH TERHADAP SYAITAN!

Fatihah.

This entry was posted in 2009 @id, Disember. Bookmark the permalink.