Mengapa Maulana Shaykh Nazim berhenti memberikan Suhbah:
Memperjelas Pesan yang Beliau Sampaikan
A’uzubillah himinsh Syaitan nirrajeem
Bismillahir Rahman-nir Rahiim
Assalamu’alaikum wr wb.
Maulana mengatakan bahwa kita telah mencapai akhir dari bahagian pertama dari Suhbah2 Ilahi.
Tidak lama setelah beliau mengucapkan pernyataan tersebut, seketika juga ramai murid yang menangis sedih, dan menyeru agar kita semua berdoa, supaya hati Maulana kembali ‘dibuka’ untuk melanjutkan Suhbah-subah beliau.
Tolong janganlah lakukan itu. Tidak seharusnya kita berdiri dibawah bayangan keraguan, yakinlah bahwa Maulana telah mendapatkan petunjuk Ilahi untuk melakukan apa yang terbaik bagi kita semua.
Apakah kita sudah benar-benar mendengar dan menghayati dengan jelas apa yang telah Maulana sampaikan?
Kita telah disuguhkan/hidangkan dengan 500 Suhbah, 500 hidangan rohani yang tersaji dengan Indah . Kita belum sempat mencicipi/merasakan hidangan yang telah tersaji… dan kita mula berteriak-teriak untuk meminta lebih banyak lagi? Astaghfirullah ….
Pada ke-esokan harinya, Maulana Syaikh Nazim mengatakan, bahwa pertama, kita harus mencerna hidangan/makanan yang telah tersaji, baru kemudian kita akan merasa lapar kembali. Ini merupakan sindiran halus terhadap mereka yang tidak mempraktekkan sama sekali nasihat-nasihat yang terkandung di dalam Suhbah2 yg diberikan selama ini.
Kemudian keesokan harinya lagi, Syaikh Hisham pula mengumumkan bahwa Maulana Syaikh Nazim, menginginkan para murid untuk membuat catatan, dan membentuk kelompok diskusi untuk mempelajari Suhbah Maulana. Kami di SufiHub, telah membuat catatan dan mendiskusikan suhbah Maulana sejak tahun lalu, dan sekarang setelah Maulana berhenti memberikan Suhbah, Maulana Syaikh Nazim memberikan arahan yang sama (yaitu untuk membuat catatan, dan membentuk kelompok diskusi untuk mempelajari Suhbah).
Wahai saudara-saudaraku yg beriman!, tariqah bukanlah kata benda, tetapi merupakan kata kerja! Tariqah bukanlah sebuah Klab/persatuan, tariqah adalah Kedudukan Spiritualitas. Tariqah bukan koleksi buku/catatan/video, tariqah adalah kumpulan adab/perilaku. Tariqah bukanlah tempat untuk mengampu Syaikh, tariqah adalah tempat menjalin hubungan/ikatan dengan para Masyayikh. Tariqah bukanlah sarana menggapai kekuasaan atau ketenaran atau keuntungan duniawi, tetapi merupakan sarana untuk mengapai kehambaan dan kedekatan (kepada Sang Kekasih). Tariqah adalah sebuah perjalanan untuk mencapai maqam Rabbaniyyun!
Kita tidak seharusnya menunjukan kesedihan yang mendalam kepada publik, karena Suhbah harian telah dihentikan sementara. Walaupun, mungkin sebahagian murid melihat bahwa hal itu adalah tanda cinta kita kepada Maulana, orang-orang yang benar-benar mencintai beliau, seharusnya melaksanakan apa yang beliau ajarkan. Dan bukannya menujukkan kesedihan karena Suhbah telah dihentikan untuk sementara, kita seharusnya sedih karena kita belum mencerna walaupun hanya sesuap dari 500 hidangan yang terhampar di hadapan kita, karena itulah penyebab kesedihan amat sangat yang dirasakan Maulana!
Sebutan apakah yang akan kita berikan untuk mereka yang membiarkan begitu banyak makanan terbuang sia-sia, sementara itu mereka masih saja meminta lebih banyak lagi? Ini adalah tanda keserakahan dan pemborosan, terus meminta tanpa ‘memakan’ sedikit pun dari apa yang telahpun dihidangkan.
وَلَا تُسۡرِفُوٓاْۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ
… dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Quran 7:31)
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٲنَ ٱلشَّيَـٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورً۬ا
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Quran 17:27)
Setiap suhbah padat dengan petunjuk, hikmah dan rahasia. Apakah kita telah meluangkan waktu untuk menghayati serta merenungkan hal itu? Ringkasan dan Komentar di SufiHub hanya menyentuh hujung/puncak gunung es … ada begitu banyak lagi yang terkandung di dalam Suhbah2, itulah sebabnya sejak pelancaran SufiHub tahun lalu kita telah menganjurkan dengan sangat kepada setiap murid agar memberi tumpuan/ fokus pada Suhbah, mengupasnya dan menyelam ke dasar Samudra. Imam Tariqah kita yang mulia Shah Naqshband (qs) berkata, ” Tariqah/jalan kami (menuju Allah) ini adalah dengan cara berkumpul and mendengar nasihat” (Tariqatuna as-suhbah). Namun sungguh menyedihkan bahwa masih ramai diantara mereka yang tidak berusaha untuk menghadiri setiap Suhbah, dan sebahagian dari mereka yang hadir, tidak benar-benar mendengarkan atau mengambil pelajaran dengan serius.
Wahai orang orang yang beriman!, kita seperti sekelompok orang berdiri di pantai dari Samudera yang begitu luas. Samudera yang 500 hari sebelumnya hanyalah samudera yang kering/kosong. Kemudian Maulana perlahan-lahan mengisi Samudera yang kering tadi dengan air, dan saat ini kita berdiri di tepi pantai dari Samudera luas tadi yang kini telah terisi penuh dengan luapan air. Kamu tahu apa itu refraction? Refraction adalah istilah yang diberikan untuk sebuah fenomena ilmiah, di mana air membuat benda-benda di dasar Samudra terlihat lebih dekat dibandingkan jarak sesungguhnya. Mutiara di dasar Samudera, yang di masa lalu tersembunyi dari pandangan, kini terlihat oleh kita, yang merupakan Barokah luapan Samudra air dari Maulana. Kita sekarang dapat melihat mutiara-mutiara di dasar Samudera! Tetapi mengapa kita masih saja melompat-lompat, meminta air lebih banyak lagi? Berhentilah membuat kekecohan wahai para hadirin sekalian, dan mulailah menyelam! Menyelamlah dan gapai mutiara di dasar Samudera, seperti para sahabat yang menyelam ke Samudra Nabi (saw) dan membawa kembali mutiara untuk Ummat.
Setelah menuntut ilmu, selanjutnya datang perbuatan (berdasarkan ilmu yang telah kita pelajari). Hanya melihat mutiara tidak akan menghapus kemiskinan rohani kita, hanya dengan perbuatanlah (menyelam ke dasar Samudera), kita bisa memperoleh kekayaan yang kita cari!
Maulana mengatakan bahawa, di mata Tuhan, ummat Manusia di dunia ini dibahagi menjadi dua kelompok besar. Mereka yang taat, dan mereka yang memberontak. Mereka yang taat, akan diberikan pakaian sebagai Rabbani. Dan mereka yang tidak taat, akan diberikan balasannya yang setimpal. Tidak ada kelompok lain diantaranya.
Di dalam kelompok manakah kita berada? Kelompok mereka yang taat? Jika memang kita menyatakan yang demikian, maka kita harus memastikan bahwa kita mempelajari kesemua 500 Suhbah suhbah yang tersedia ada, untuk mengetahui dengan jelas bagaimana menjadi seseorang yang taat, karena ketaatan tidak didasarkan pada penilaian kita, tetapi berdasarkan penilaian-Nya.
Wahai orang orang yang beriman!, janganlah membuang waktu kamu dengan berdoa/meminta Suhbah lebih banyak lagi. Namun sebaliknya, pelajariah Suhbah dengan baik dan memohonlah agar diberikan pemahaman, kebijaksanaan dan petunjuk dari Suhbah yang sudah disampaikan, sehingga permata yang terkandung di dalamnya membuat kita menjadi seorang Rabbaniyyun! Dan bukannya sentiasa dalam kesedihan bahwa Suhbah harian telah berhenti, kita harus bersyukur bahwa kita telah dihidangkan dengan sebegitu banyak Suhbah oleh seorang Waliyullah zaman ini, begitu sedikit mereka yang dimasa lalu memiliki kesempatan mengambil ilmu langsung dari hati dan mulut seorang Waliyullah. Apabila kita bersyukur, maka Allah akan memberi kita lebih banyak lagi (Suhbahs). Dan ciri yang nyata bahwa kita telah bersyukur, adalah menghargai ajaran beliau dengan menerapkannya secara tekun dan teliti.
وَقَلِيلٌ۬ مِّنۡ عِبَادِىَ ٱلشَّكُورُ
… Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (Quran 34:13)!
Janganlah terus meminta hidangan lebih banyak lagi, tanpa terlebih dahulu menyantap dan mencerna hidangan yang telah tersedia (dalam pemahaman dan mempertingkatkan iman)! Lihatlah apa yang Allah wahyukan kepada para Sahabat Sayyidina Isa (as), setelah Allah menurunkan kepada mereka hidangan yang berlimpah:
قَالَ ٱللَّهُ إِنِّى مُنَزِّلُهَا عَلَيۡكُمۡۖ فَمَن يَكۡفُرۡ بَعۡدُ مِنكُمۡ فَإِنِّىٓ أُعَذِّبُهُ ۥ عَذَابً۬ا لَّآ أُعَذِّبُهُ ۥۤ أَحَدً۬ا مِّنَ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah [turun hidangan itu], maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia”. (Quran 5:115)
Allah akan menghukum dengan siksaan yang pedih, kepada mereka yang telah menerima hidangan, tetapi tetap tidak mahu beriman. Setiap orang yang tidak taat akan mendapat azab. Maulana mengatakan bahwa hari kiamat sudah di depan pintu, awan gelap azab terlihat di cakrawala bulan Muharram yang akan datang, yaitu sekitar 40 hari lagi. Armageddon (perang dahsyat) adalah azab terberat yang belum pernah terlihat/terjadi sebelumnya di dunia ini…
Wahai orang orang yang beriman!, hindarilah perselisihan yang tidak penting, berhentilah memaksakan keyakinan pribadi kamu dan berpecah-belah. Hentikanlah semua ini! Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok seperti itu ketika Allah menghakimi seluruh ummat Manusia, hanya ada Jannah dan Jahannam yang taat dan yang tidak taat. Itulah sebabnya di dalam suhbah terakhir yang diberikan pada tanggal 20 Oktober (Ringkasan masih dipersiapkan), Maulana mengatakan tidak ada lagi 73 sekte/golongan di dalam Islam, dan tidak ada lagi sekte di dalam agama Kristen dan Yahudi sejak hari ini (20 Oktober 2010 Red.)! Hanya ada satu kelompok/golongan yaitu Rabbani – yaitu mereka yang taat! Mereka yang masih berjuang untuk menegakkan panji lainnya akan binasa!
فَتَقَطَّعُوٓاْ أَمۡرَهُم بَيۡنَہُمۡ زُبُرً۬اۖ كُلُّ حِزۡبِۭ بِمَا لَدَيۡہِمۡ فَرِحُونَ. فَذَرۡهُمۡ فِى غَمۡرَتِهِمۡ حَتَّىٰ حِينٍ
Kemudian mereka [pengikut-pengikut rasul itu] menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka [masing-masing]. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. (Quran 23:53-54)
Wahai orang orang yang beriman! Lihatlah jauh ke dalam lubuk hati mu, dan lepaskanlah semua pemberontakan kamu terhadap realitas dan kebenaran, kamu adalah milik-Nya, dan kepada-Nyalah kita pasti akan kembali. Buatlah niat untuk menjadi salah seorang dari mereka yang taat, pelajarilah Suhbah suhbah, untuk menumbuhkan cinta kita kepada-Nya. Jangan biarkan penghentian sementara Suhbah dari Maulana melemahkan kita, sebaliknya seharusnya ini bisa memperkuat tekad kita untuk menyelam lebih dalam Suhbah suhbah tersebut. Mari bergandengan tangan untuk melaksanakannya!
Jika Anda bisa, berkontribusilah di dalam diskusi dan Ringkasan yang tersedia di Sufihub ini. Kami di Singapura biasanya berkumpul di hujung minggu, untuk mengupas kesemua Suhbah suhbah Maulana, baris demi baris, untuk mengambil sebanyak yang kita bisa! Anda bisa bergabung dengan kita secara langsung (maklumat penuh di lelaman kami) ataupun online.
Walaupun Suhbah Maulana dihentikan hanya untuk beberapa hari, Maulana telah mengirimkan pesan yang kuat kepada kita semua:
* Tidak ada gunanya mengejar kehidupan duniawi ini, tanpa mengejar akhirat, maka hadirilah Suhbah!
* Tidak ada gunanya menghadiri Suhbah, tanpa benar-benar mengambil pelajaran darinya.
* Tidak ada gunanya mengambil pelajaran darinya, tanpa menerapkan apa yang telah kita pelajari.
* Tidak ada gunanya menerapkan apa yang telah kita pelajari, jika tidak dilakukan dengan tulus untuk Allah semata.
Dengan menyebarkan ajaran ini, kita telah berada di depan pintu keabadian.
Bergabunglah menyelam bersama kami untuk menggapai mutiara dan ingatlah selalu Syaikh yang kita cintai dalam doa kamu……………
(Kami ingin menyambut ahli terbaru kami dalam pasukan SufiHub, beliau adalah seorang sukarelawan yang bekerja kerana cinta nya pada Shaykh kami. Salinan ini adalah usaha beliau, kami memohon doa dan Fatiha atas usahanya yg sangat mulia ini. Kami masih mencari sukarelawan2 atau sesiapa yg mahu bekerja untuk mengalih bahasa bersama SufiHub.)
Sila ke lelaman www.Saltanat.org untuk mengikuti pelajaran beliau. Maulana mengajar dalam Bahasa Inggeris, tetapi alih bahasa di siapkan dalam Bahasa Melayu/Indonesia. Salinan ringkasan terdapat di lelaman Naqshbandi Singapura, recent.sufihub.com.
You must be logged in to post a comment.