Rangkuman Suhbah Mawlana Shaykh Nazim
6hb Disember 2009
Menghormati orang dari segala ras
- Semakin kita menunjukkan rasa hormat kita pada Rasulullah (saw), semakin banyak rahmat dan berkah yang dicurahkan ALLAH pada kita. Kita harus bersyukur dan bangga menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad, umat yang paling dicintai ALLAH.
- Kita harus menyebarkan salam ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB. dan menggunakannya sesering mungkin. Salam surgawi ini (tidak seperti selamat pagi, selamat tinggal, sampai jumpa lagi, dsb) mengandung Nama ALLAH Yang Suci, As-SALAM, yang artinya keselamatan dan perlindungan. Setiap kali kita memberi atau menerima salam ini, kita diangkat lebih dekat kepada ALLAH, dan kita akan dikelilingi dengan kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat. Kita sangat beruntung karena ALLAH telah memberikan hadiah ini. Gunakanlah sesering mungkin pada orang-orang yang kita jumpai!
- Dalam Al-Qur’an ALLAH berkata, “KAMI menciptakan manusia, dalam suku bangsa dan ras yang berbeda-beda, agar mereka dapat saling mengenal satu sama lain dan hidup bersama dalam cinta dan keharmonisan.”
- Mawlana menceritakan perjalanannya ke sebuah gunung di Libanon, dimana pemandu wisatanya mengatakan pada Mawlana bahwa ada ribuan spesies tanaman di gunung tersebut. Setiap tanaman memberikan manfaat yang berbeda bagi manusia – beberapa spesies merupakan sumber makanan, yang lain merupakan sumber buah-buahan, beberapa spesies merupakan obat-obatan, beberapa lagi menghasilkan wangi-wangian dan beberapa yang lain menyediakan keindahan dan membawa ketenangan. Jadi setiap tanaman memiliki manfaat yang unik, yang tidak dimiliki oleh tanaman yang lain.
- Apakah manusia lebih rendah dari tanaman? Tentu tidak. Manusia, sebagai khalifah Allah, diciptakan dalam suku bangsa/ras yang berbeda-beda (seperti halnya tanaman yang berbeda-beda spesiesnya), dan setiap ras dan suku bangsa memiliki karakter yang special dan unik tersendiri, yang TIDAK dijumpai pada ras/suku bangsa yang lain.
- Kita harus menerima fakta ini … kita semua berbeda sebagaimana ALLAH menciptakan kita, dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Dengan mempelajari perbedaan-perbedaan ini dan menerima bahwa semua manusia sebagai saudara kita sendiri, tanpa kebencian dan diskriminasi, kita akan menunjukkan penghormatan kita pada ALLAH, dengan menerima Kebijaksanaan Hakiki-Nya.
- Mawlana memberikan sebuah contoh yang indah tentang sebuah mahkota raja, yang dipenuhi oleh permata-permata berbagai jenis (intan, rubi, safir, mutiara, dsb). Setiap batu berharga menambah keindahan mahkota tersebut. Meskipun demikian, batu-batu ini tidak iri atau bersaing satu sama lain; mereka saling melengkapi dan menerima keunikan masing-masing.
- Mawlana berkata bahwa kita, umatnya Nabi Muhammad, merupakan permata-permata berharga di Mahkota Rasulullah (saw). Oleh karena itu, kita tidak seharusnya membenci satu sama lain, terlebih lagi saling mencelakai atau membunuh. Sebaliknya, kita harus bersatu, menerima bahwa kita semua unik, dan menghormati keunikan tersebut sebagai Kebijaksanaan ALLAH. Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dan manfaatkan dari satu sama lain, daripada saling membenci dan menyakiti.
- Ketika kita mengira bahwa ras/suku bangsa kita lebih baik dari yang lain, kita akan mengatakan atau melakukan hal-hal yang sifatnya merendahkan/menghina/mempermalukan ras/suku bangsa lain. Ini menyakitkan bagi orang lain. Mawlana berkata bahwa seperti halnya binatang yang menggigit kita (contohnya ular, kalajengking, anjing, dll), orang yang menyakiti manusia lain melalui perbuatan atau perkataannya adalah orang yang lebih rendah dari binatang.
- Banyak orang yang terpelajar bersikap rasis dan mereka membicarakan ras/suku bangsa lain dengan perkataan yang bersifat menghina. Orang-orang seperti itu adalah yang paling rendah derajatnya di antara manusia. Mereka jatuh dari tingkatan tertinggi khalifah ke tingkatan binatang, yang kata-kata penuh racunnya membawa kesakitan dan penderitaan bagi orang lain.
- Manusia harus meninggalkan hal-hal yang menyakiti manusia yang lain, baik dengan senjata atau pun dengan perkataan. ALLAH tidak menciptakan kita untuk tujuan yang rendah seperti itu.
Fatiha.