Kesimpulan dari Suhbah harian Maulana Shaykh Nazim
Minggu , 3 januari 2010
Hadits : “Waspadalah terhadap apa yang Anda katakan!”
A’uzubillah himinsh shaitan nirrajeem
Bismillahir Rahman-nir Raheem
Assalamu’alaikum wrh wbkt
- Maulana mengingatkan semua bahwa mengucapkan salam Islam, Assalamu’alaikum, sangat dianjurkan oleh Rasullullah (SAW), bahkan jika Anda membacanya seratus kali sehari, tidaklah merugikan, bahkan itu adalah sumber berkah yang besar. Kebanyakan umat Islam pada zaman sekarang telah meninggalkan salam Islam dan menggantinya dengan kata-kata seperti “Selamat pagi”, “Selamat sore” dan kata-kata lain yang tidak mempunyai berkah atau Barokah di dalamnya. Mengapa?
- Setiap salam yang kita ucapkankan, adalah sumber berkat dan keselamatan pada penerima dan terhadap diri kita sendiri. Ia membawa cahaya, mengurangi beban pada jiwa, meningkatkan level spiritual, dan ia meliputi berkah dan keselamatan pada penerima salam. Jadi sebarkanlah salam secara luas, seringlah mengucapkannya dan janganlah malu untuk menggunakannya, karena itu adalah berkah yang paling besar dan karunia dari Allah untuk kita semua.
- Allah telah mengaruniai Anak-anak Adam dengan kemampuan untuk berkomunikasi, dengan begitu, kita selalu berbicara satu sama lain. Sebagaimana salam mengandung begitu banyak makna di dalamnya, setiap kata yang kita ucapkan, juga akan membawa cahaya atau kegelapan ke dalam hati mereka yang mendengarkan dan ke dalam hati kita sendiri.
- Sebagian dari perkataan kita membawa cahaya, berkah dan meringankan beban pada pendengar kita. Kata-kata yang diberkahi ini, mengangkat spiritualitas bagi mereka yang mendengarkan, dan juga mengangkat status kepada yang mereka mengucapkannya. Di sisi lain, beberapa perkataan membawa kegelapan dan kesakitan kepada orang-orang disekitarnya, menempatkan beban dan kesulitan kepada mereka yang mendengarkan, dan juga pada diri mereka sendiri. Terkadang, seseorang yang menangani orang banyak, dapat membawa kegelapan kepada semua orang yang di sekitarnya, dan pada contoh yang sama, ia bisa jatuh dari tempat yang tinggi disisi Allah, hanya dengan satu perkatan yang ia ucapkan, yang tidak disukai oleh Allah.
- Maulana mengatakan, kita tidak lagi berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan dan tidak menyadari betapa beratnya kata-kata yang kita ucapkan. Kita berbicara secara bebas dan tanpa peduli dan menyadari bahwa SETIAP PERKATAAN memiliki hadiah atau hukuman, SETIAP PERKATAAN dapat meningkatkan atau merendahkan Anda, SETIAP PERKATAAN bisa membawa cahaya kegelapan, SETIAP PERKATAAN bisa membawa berkah atau kutukan, SETIAP PERKATAAN dapat mengurangi atau menambah beban mereka, SETIAP PERKATAAN bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan Allah! Oh Umat Islam, waspadalah terhadap apa yang Anda ucapkan , ia akan dicatat, diperlihatkan dan Anda akan membayar semuanya! (Allahu Akbar!)
- Bukan hanya PERKATAAN, akan tetapi setiap TINDAKAN, NIAT, setiap ENERGI yang telah dihabiskan, termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori. Oh Umat Islam, sadarilah SEMUA yang Anda ucapkankan atau lakukan, karena Allah adalah Maha Mengetahui. Sebuah PERKATAAN atau TINDAKAN, yang tidak menyenangkan Allah, akan mengakibatkan Anda akan dilempar dari Hadirat Ilahi, oleh sebab itu takutilah Allah, Bertaqwalah.
- Ketika Anda berbicara, dan jika Anda dapat merasakan kegelapan memasuki hati Anda (misalnya memfitnah, berbohong, berbicara vulgar atau kata-kata eksplisit dll), HENTIKANLAH kata-kata itu segera dan bertobatlah, karena kata-kata tersebut bisa membuka lubang hitam, di mana Anda dapat jatuh kedalamnya dan Anda mungkin tidak bisa keluar lagi. Anda mungkin akan terjatuh dari tempat yang tinggi ke dalam lubang yang penuh kesengsaraan dan penderitaan, hanya dengan apa yang Anda ucapkan.
- Maulana menyarankan Anda, SADARILAH SEMUA YANG ANDA KATAKAN DAN LAKUKAN, OH UMAT ISLAM! Rasulullah (SAW) mengatakan,”Waspadalah terhadap apa yang Anda katakan!” Semua makhluk ciptaan Allah, akan tetap mengingat / memuliakan Allah dan berzikir adalah cara yang paling baik untuk mengingat Allah.
- Salafi / Ulama Wahabi menentang pembacaan Zikir, terutama terhadap pembacaan Zikir secara beramai-ramai yang dilakukan oleh banyak orang. Mengapa mereka mengharamkan apa yang Allah telah perintahkan? Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ingatlah Aku, dan Aku akan mengingat Engkau.”Atas dasar apa para ulama ini melarang Zikir.
Maulana menentang praktek-praktek yang tidak konsisten dari Wahabi.
Sebagai contoh:
- Mereka mengatakannya hanya setelah pemimpin terakhir mereka, Muhammad bin Abdul Wahhab, mereformasi Islam, Islam yang sebenarnya telah didirikan. Apakah mereka benar-benar percaya bahwa milyaran umat Islam yang tinggal seribu tahun sebelumnya adalah orang-orang kafir? Tentu saja tidak.
- Mereka tahu bahwa setiap kelompok harus memiliki seorang pemimpin dalam Islam. Siapa sekarang pemimpin Salafi / Sekte Wahabi? Tidak ada!
- Mereka menghancurkan semua kuburan di Jannatul Ma’ala dan Baqi,menyatakan bahwa kuburan tidak boleh memiliki bangunan di atasnya. Lalu mengapa mereka meninggalkan kuburan Nabi utuh, dengan bangunan di atasnya?
- Mereka mengatakan bahwa sholat tidak diperbolehkan didalam bangunan yang ada kuburannya. Lalu mengapa mereka membiarkan Umat Islam untuk sholat di Mesjid Nabawi, yang merupakan tempat makam Nabi?
- Para Sahabat telah meminta Rasulullah (SAW), apakah yang harus mereka lakukan jika kaum Muslim dibagi menjadi dua kelompok. Nabi(SAW) menjawab dalam sebuah Hadits Shahih, “Ikuti kelompok yang lebih besar!” Hari ini, ada satu miliyar Ahlul Sunnah Wal Jama’ah, dibandingkan dengan 100 juta Wahabi, mengapa mereka berbalik melawan
- Hadits ini, dan tidak mengikuti bimbingan dari kelompok yang lebih besar? Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Beradalah di antara orang-orang Sadiqin (yang Tulus dan Jujur). “Bisakah para ulama Wahabi menunjukkan salah satu pemimpin mereka untuk menjadi Sadiqin? Jika demikian, apa buktinya?Mereka menyatakan bahwa Sadiqin seperti itu tidak wujud lagi. Jika demikian, mengapa Allah memerintahkan Umat Islam untuk mengikuti Sadiqin?
- Maulana mengatakan, ia harus menentang orang-orang yang menentang Zikir, sebagai ulama lain kebanyakan tidur (takut untuk menyuarakan kebenaran, dan sering memperbolehkan apa yang dilarang dan sebaliknya). Tindakan para ulama Wahabi ini, telah menyebabkan banyak umat Islam untuk meninggalkan praktek Zikrullah, dan Maulana memperingatkan para ulama ini bahwa mereka akan bertanggung jawab karena telah menyebarkan penyakit ini, dan mereka akan bertanggung jawab atas kebanyakan umat Islam yang mengikuti tindakan-tindakan tercela.
Al Fatihah….
You must be logged in to post a comment.