Baca, dengar dan patuhi Al-Qur’an:10hb Februari 2010

Rangkuman Suhbah Mawlana Shaykh Nazim

10hb Februari 2010

Baca, dengar dan patuhi Al-Qur’an

Assalamu’alaikum wr.wb.

A’udzu billahi min-asy syaitan-ir rajim.

Bismillah-ir Rahman-ir Rahim.

  • Mawlana mengingatkan kita semua untuk mengawali setiap perbuatan dengan membaca basmalah (Bismillah…), karena setiap perbuatan yang diawali tanpa membaca basmalah tidak akan mendapatkan pertolongan Allah. Mawlana kemudian memohon ampunan Allah, dan beliau mendoakan agar kita akan dibangkitkan dengan wajah yang bersinar di Hari Pengadilan nanti (Amin!). Mawlana mengingatkan kita untuk selalu memberi salam pada semua muslim yang kita jumpai, dengan mengucap Assalamu’alaikum, karena salam ini merupakan hadiah surgawi. Setiap kali kita memberi salam, sebuah hadiah surgawi turun pada kita seperti pakaian surgawi. Ini adalah hadiah spiritual, tidak seperti kekayaan materi yang kita inginkan, tetapi ini merupakan hadiah yang jauh lebih besar daripada apapun di dunia materi ini. Ada kekuatan tersembunyi dalam salam. Jika salam tersebut ditujukan pada seseorang yang memiliki niat baik terhadap kita, pahala dan manfaatnya akan dilipatgandakan; tetapi jika salam tersebut ditujukan pada seseorang yang memiliki niat jahat terhadap kita, rencana jahat tersebut akan hilang bagaikan asap, seperti halnya sebuah balon yang ditusuk jarum.

Dan apabila mereka (orang-orang Yahudi itu) datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu (Muhammad) dengan memberi salam yang bukan sebagaimana Allah memberimu salam, dan mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tidak menghukum kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (Quran 58:8)

  • Semua nabi dan rasul membawa ajaran yang fundamental bagi umatnya – Dengarkan dan patuhi! Kita harus memiliki prinsip tersebut di dalam diri kita, untuk mendengar dan mematuhi semua perintah Allah. Orang-orang pada abad ke-21 ini meyakini bahwa mereka telah mencapai kemajuan yang besar dan telah menghasilkan penemuan-penemuan yang spektakular dalam dunia sains/ ilmiah, tetapi secara spiritual, mereka telah mengalami kemunduran ke derajat binatang, mereka tidak lagi mendengar dan mematuhi. Orang yang tidak mengerti tugas-tugasnya, dan orang yang tidak mempunya keinginan untuk mengerti tugas-tugasnya, adalah bagaikan binatang yang tinggal di lumbung.

Bacalah! Dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (Quran 96:1-4)

  • Jadi Perintah Allah yang pertama terhadap Rasulullah (saw), dan terhadap umatnya, adalah baca! Apakah kita pernah berpikir tentang apa yang kita harus baca?
  • Kita telah diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an-ul Karim, induk dari semua kitab, yang di dalamnya terkandung semua yang dibutuhkan manusia dalam perjalanan sulitnya di dunia ini dan di akhirat nanti. Anak-anak kita harus diajarkan untuk membaca Al-Qur’an dan untuk bergantung padanya, seperti halnya bayi yang masih menyusu bergantung sepenuhnya pada ibunya. Al-Qur’an mengandung kunci dari segala pengetahuan, semua kitab lain bersumber darinya, baik langsung maupun tidak langsung. Selain pengetahuan agama, pengetahuan ilmiah, moral, astronomi, psikologi, motivasi diri, kesusastraan, dsb dapat ditemukan dalam Al-Qur’an.
  • Bacalah Al-Qur’an, karena jika kita melakukannya, rahmat akan tercurahkan pada kita seperti curahan hujan. Tetapi ketika kita meninggalkannya, kutukan dan penghinaan akan jatuh pada kita/ pada keluarga kita/ pada komunitas kita/ pada negara kita. Berapa banyak anak-anak kita yang mempelajari dan membaca Al-Qur’an pada hari ini, dan berapa banyak yang terus membacanya di sepanjang hidupnya?
  • Tidaklah cukup untuk semata-mata membaca Al-Qur’an. Banyak orang yang hanya membacanya tanpa menarik pelajaran-pelajaran berharga darinya, tanpa memahami perumpamaan dan nasihat yang dikandungnya. Bacalah Kitab Suci tersebut, dengarkan nasihatnya, dan patuhi/praktekkan!
  • Sistem pendidikan zaman sekarang telah mengesampingkan Al-Qur’an, telah menghapus ketuhanan dari semua fenomena menakjubkan (dan mengganti Tuhan dengan ‘alam’), telah menurunkan derajat Rasulullah (saw) tidak lebih sebagai tokoh sejarah, bersama dengan tokoh-tokoh tidak penting yang lain. Banyak sekolah yang melarang pendidikan agama, menurut mereka ini untuk kebaikan semua, karena sekolah-sekolah tersebut ingin menjadi pusat pembelajaran sekuler saja. Bahkan di universitas-universitas dimana Islam diajarkan, banyak dosen-dosen mata kuliah Islam yang bahkan bukan muslim. Mata pelajaran Islam telah disamakan dengan mata pelajaran akademik yang lain, dimana mata pelajaran tersebut juga diujikan, dimana siswa membanggakan diri dengan membawa-bawa buku-buku ilmu mereka, menyelesaikan skripsi yang tebal, menguraikan opini mereka tentang Islam yang modern. Ini BUKAN Islam yang sebenarnya, ini BUKAN caranya untuk mempelajari Islam, dan ini BUKAN tujuan dalam mempelajari Islam (dengan kata lain, bukan untuk memperoleh gelar sarjana)! Ketika anak-anak kita dipengaruhi oleh ideologi syaitan, ketika ego mereka telah disusupi dengan cita-cita syaitan, apakah kita mengira mereka akan diliputi dengan rahmat Allah? Tidak akan pernah!
  • Al-Qur’an bukanlah sebuah buku cerita untuk dibaca dan kemudian disimpan. Mawlana berkata bahwa setiap organ tubuh (dari 360 organ yang ada) harus membaca Al-Qur’an bersama kita, dan setiap organ harus mendengar dan mematuhi Al-Qur’an. Contohnya, ketika Al-Qur’an berkata bahwa pria dan wanita harus menundukkan pandangan mereka, maka mata mereka harus mematuhi perintah surgawi ini. Ketika Al-Qur’an berkata bahwa kita tidak boleh berbicara tentang keburukan orang lain (tidak boleh gibah), maka lidah kita harus patuh. Ketika Al-Qur’an berkata bahwa makanan yang kita makan harus halal, maka perut kita pun harus patuh. Ketika Al-Qur’an melarang perzinahan, maka alat kelamin kita pun harus patuh. Dan seterusnya… Setiap organ pada tubuh kita harus mematuhi setiap Perintah Allah yang dikandung dalam Al-Qur’an.
  • Ajari anak-anak kita dan diri kita sendiri untuk membaca Al-Qur’an. Lalu bacalah Al-Qur’an dengan rutin dan patuhi perintah-perintahnya. Jangan pernah meninggalkan Al-Qur’an di sepanjang hidup kita, karena kutukan-kutukan akan turun pada orang-orang yang berpaling dari membaca Al-Qur’an, dan pada mereka yang tidak mematuhi ajaran-ajarannya.
  • Mawlana memberika sebuah contoh sederhana. Dalam Al-Qur’an, telah dijelaskan bahwa metode kepemimpinan yang diilhami Allah adalah monarki/kerajaan, yakni dengan seorang raja atau sultan sebagai pemimpin negara. Lihatlah bangsa Turki ketika Kerajaan Ottoman diperintah oleh seorang sultan. Dunia tunduk di kaki mereka, mereka diberi kehormatan oleh Allah, dan dihormati oleh negara-negara lain. Ketika mereka meninggalkan sistem pemerintahan surgawi ini, dan menggantinya dengan metode pemerintahan yang dikonsep oleh manusia (contohnya republic, demokrasi, sosialis, komunis, dsb), Turki telah kehilangan kehormatannya. Sekarang Turki sangat jauh dari berkuasa dibandingkan ketika Turki berbentuk kesultanan. Itulah yang terjadi terhadap siapapun yang membuang nasihat Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an.
  • Jadi, baca, dengar dan patuhi Al-Qur’an, dan bimbinglah keluarga kita untuk melakukan hal yang sama.

Al-Fatiha.

This entry was posted in 2010 @id, Februari, Suhbah @id and tagged . Bookmark the permalink.